Anda dapat menguasai informasi terbaru, produk baru, pameran, promosi, dll.
Pasar rokok elektrik global sedang mengalami transformasi mendalam. Setelah bertahun-tahun persaingan harga yang brutal, era mengandalkan biaya rendah dan harga rendah untuk merebut pangsa pasar secara bertahap berakhir. Didorong oleh regulasi yang lebih ketat, meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan, dan kemajuan teknologi, industri ini secara resmi telah memasuki fase persaingan berbasis nilai di mana kekuatan produk menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan. Dengan ukuran pasar rokok elektrik global yang diperkirakan akan melebihi $60 miliar pada tahun 2026 dan mempertahankan tingkat pertumbuhan yang stabil, bagaimana memenangkan perang nilai melalui kekuatan produk telah menjadi pertanyaan kunci bagi merek yang ingin menonjol di pasar internasional.
Akhir Perang Harga: Didorong oleh Regulasi dan Permintaan Pasar
Memudarnya perang harga rokok elektrik bukanlah kebetulan tetapi merupakan hasil dari berbagai faktor termasuk kendala regulasi, kematangan pasar, dan perubahan preferensi konsumen.
Pengetatan regulasi secara langsung telah menghilangkan ruang hidup bagi produk berbiaya rendah dan berkualitas rendah. Di Amerika Serikat, FDA telah meningkatkan upaya untuk menindak rokok elektrik ilegal, menyita jutaan produk yang tidak sesuai dan hanya mengizinkan 39 produk legal pada tahun 2025, termasuk rasa tembakau dan mentol. Uni Eropa sedang merevisi Arahan Pajak Tembakau untuk memasukkan rokok elektrik dalam lingkup pajak minimum, sementara negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Belgia telah melarang rokok elektrik sekali pakai. Regulasi ini telah meningkatkan ambang batas untuk memasuki pasar, sehingga produk berbiaya rendah yang tidak memiliki sertifikasi kepatuhan tidak mungkin bertahan.
Permintaan konsumen telah bergeser dari mengejar harga rendah ke menghargai kualitas dan keamanan. Sebuah studi populasi di Inggris Raya menunjukkan bahwa pengeluaran mingguan rata-rata untuk produk vaping telah meningkat sebesar 37% dari tahun 2021 hingga 2025, dengan pengguna vape sekali pakai mengalami peningkatan pengeluaran sebesar 42,6%. Ini menunjukkan bahwa konsumen bersedia membayar lebih untuk produk berkualitas tinggi dan sesuai standar. Sementara itu, WHO melaporkan bahwa pengguna rokok elektrik global melebihi 100 juta, dengan pengguna dewasa mencari alternatif yang lebih aman daripada rokok tradisional, yang semakin mendorong pergeseran dari sensitivitas harga ke fokus nilai.

Inti dari Perang Nilai: Empat Dimensi Kekuatan Produk
Di era yang berorientasi pada nilai, kekuatan produk bukan lagi indikator tunggal tetapi sistem komprehensif yang mencakup kepatuhan, teknologi, pengalaman pengguna, dan keberlanjutan.
Kepatuhan: Fondasi Akses Pasar
Kepatuhan telah menjadi prasyarat bagi merek rokok elektrik untuk memasuki pasar global. Produk harus memenuhi persyaratan peraturan di berbagai wilayah, seperti sertifikasi PMTA FDA di Amerika Serikat dan Arahan Produk Tembakau (TPD) Uni Eropa. Kepatuhan tidak hanya mencakup pengujian keamanan produk tetapi juga mencakup pengemasan, pelabelan, dan pemasaran, memastikan tidak ada daya tarik bagi anak di bawah umur.
Inovasi Teknologi: Kekuatan Pendorong untuk Diferensiasi
Kemajuan teknologi adalah inti untuk memenangkan perang nilai. Vape pintar yang dilengkapi layar tampilan, konektivitas Bluetooth, dan fungsi pelacakan penggunaan telah menjadi tren baru, menjembatani kesenjangan antara kenyamanan sekali pakai dan fungsionalitas yang dapat digunakan kembali. Selain itu, inovasi dalam teknologi atomisasi, seperti atomizer keramik dan formula rendah bahaya, telah menjadi keunggulan kompetitif utama.
Pengalaman Pengguna: Memenuhi Kebutuhan yang Dipersonalisasi
Desain yang berpusat pada konsumen telah menjadi pembeda utama. Rokok elektrik modern berfokus pada detail seperti tampilan masa pakai baterai, pemantauan level cairan e-liquid, dan rasa yang dapat disesuaikan. Misalnya, MEEBACO mengintegrasikan tampilan elektronik dan fungsi kontrol awan, sementara vape sekali pakai dengan layar tampilan memungkinkan pengguna untuk melacak jumlah hisapan dan status baterai. Merek juga beradaptasi dengan preferensi lokal, seperti mengembangkan produk rasa mangga untuk pasar Indonesia, untuk meningkatkan loyalitas pengguna.
Keberlanjutan: Menanggapi Seruan Lingkungan Global
Keberlanjutan telah muncul sebagai dimensi nilai baru. Dengan larangan rokok elektrik sekali pakai di Eropa, produk yang dapat digunakan kembali dan diisi ulang semakin populer. Merek-merek mengeksplorasi material ramah lingkungan untuk perangkat dan wadah cairan e-liquid, sambil meningkatkan kemampuan daur ulang produk untuk mengurangi dampak lingkungan. Hal ini tidak hanya sesuai dengan tren regulasi tetapi juga selaras dengan konsumen yang sadar lingkungan.
Strategi Unggulan untuk Merek di Era Nilai
Untuk berkembang dalam perang nilai, merek rokok elektrik perlu mengadopsi strategi komprehensif yang menggabungkan visi global dan adaptasi lokal.
Pertama, membangun sistem kepatuhan global. Merek harus proaktif mempelajari kebijakan regulasi pasar sasaran, berinvestasi dalam R&D dan sertifikasi untuk memastikan kepatuhan produk, dan membangun hubungan kerja sama jangka panjang dengan otoritas regulasi lokal.
Kedua, fokus pada R&D teknologi inti. Alokasikan sumber daya ke area kunci seperti atomisasi, pemanasan, dan fungsi cerdas, dan bekerja sama dengan pemasok hulu untuk membangun hambatan teknologi.
Ketiga, menerapkan kustomisasi produk yang terlokalisasi. Berdasarkan preferensi konsumen regional, persyaratan regulasi, dan karakteristik budaya, sesuaikan desain produk, rasa, dan strategi pemasaran untuk meningkatkan kemampuan adaptasi pasar.
Terakhir, bangun citra merek berbasis nilai. Tekankan kualitas produk, keamanan, dan keberlanjutan dalam pemasaran, dan komunikasikan proposisi nilai merek melalui konten profesional dan edukasi pengguna.
Masa Depan Milik Merek yang Didorong Nilai
Pergeseran dari perang harga ke perang nilai menandai kematangan pasar rokok elektronik global. Seiring dengan semakin ketatnya regulasi dan semakin rasionalnya konsumen, merek yang mengandalkan harga rendah akan secara bertahap tersingkir. Sebaliknya, merek yang memprioritaskan kepatuhan, inovasi teknologi, pengalaman pengguna, dan keberlanjutan akan memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang.
Pasar rokok elektronik global diperkirakan akan mencapai $67,11 miliar pada tahun 2029, dengan Asia-Pasifik muncul sebagai wilayah dengan pertumbuhan tercepat. Bagi merek yang ingin sukses di pasar internasional, meningkatkan kekuatan produk dan menciptakan nilai nyata bagi konsumen adalah satu-satunya jalan ke depan.





